6. Panjang Siang dan Malam


6. Panjang Siang dan Malam by Gunadi Rustian
Secara umum, adanya pergantian siang dan malam yang terjadi di berbagai wilayah bumi, baik di daerah khatulistiwa maupun di daerah belahan bumi utara dan selatan diakibatkan oleh rotasi bumi, yaitu bumi berputar pada porosnya. Namun terjadinya perbedaan panjang siang dan malam di berbagai negara di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan diakibatkan oleh revolusi bumi, yaitu bumi berputar mengelilingi matahari dengan kondisi miring membentuk sudut 23,50 terhadap bidang orbitnya atau membentuk sudut 66,50 terhadap bidang edarnya.

Sebagaimana dijelaskan di atas, setiap tahunnya, matahari bergeser ke belahan bumi utara antara bulan Desember – Juni, dan balik kembali ke belahan bumi selatan, antara bulan Juni  –  Desember  , dengan melewati garis khatulistiwa selama dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan September. 

Akibat kemiringan bumi saat bergeser ke utara maupun ke selatan tersebut menjadikan intensitas pencahayaan matahari yang diperoleh oleh suatu wilayah menjadi tidak seimbang, ada yang lebih banyak dan ada yang lebih sedikit. Banyak sedikitnya mendapatkan penyinaran matahari, berdampak pada perbedaan lama siang dan malam yang dialami  negara-negara di suatu belahan bumi tertentu.

Misalnya ketika matahari sedang berada di belahan bumi utara, maka di negara-negara yang berada di belahan bumi utara akan mendapatkan lebih banyak sinar matahari, akibatnya mengalami siang yang lebih panjang, namun malam yang lebih pendek. Sebaliknya pada saat bersamaan di negara-negara yang berada di belahan bumi selatan akan mendapatkan lebih sedikit sinar matahari, akibatnya mengalami siang yang pendek, namun malam yang lebih panjang.

Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambar berikut ini:

Berdasarkan gambar di atas, antara bulan Desember – Juni, matahari bergerak dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara dengan melewati garis ekuator atau khatulistiwa.  Pada bulan Desember, saat matahari mulai bergerak, adanya kemiringan bumi dengan sudut 23,5o terhadap matahari menjadikan posisi bumi di belahan bumi utara agak menjauhi matahari, sementara di belahan bumi selatan agak mendekati matahari.

Kondisi ini menyebabkan wilayah di belahan bumi utara, seperti negara Norwegia akan menerima sinar matahari yang lebih sedikit dibandingkan wilayah di belahan bumi selatan, seperti negara Australia. Akibat lanjutnya, negara Norwegia akan mengalami siang yang lebih pendek dan malam yang lebih panjang. Pada saat bersamaan, di Australia akan menerima sinar matahari yang lebih banyak. Akibat lanjutnya, Australia akan mengalami siang yang lebih panjang dan malam yang lebih pendek.

Bahkan ekstrimnya, pada di negara-negara di belahan utara yang paling dekat dengan daerah kutub, seperti Greenland tidak sama sekali mendapatkan sinar matahari selama full 24 jam atau mengalami malam berkepanjangan atau mengalami malam selama 1 (satu) hari penuh. Sedangkan sebaliknya pada saat bersamaan di belahan bumi selatan yang paling dekat dengan daerah  kutub, seperti Argentina akan mendapatkan sinar matahari selama 24 jam atau mengalami siang selama 1 (satu) hari penuh.

Kemudian bulan Juni, saat matahari telah berada di belahan bumi utara, maka kembali akibat adanya kemiringan bumi dengan sudut 23,5o terhadap matahari menjadikan posisi bumi di belahan bumi utara agak mendekati matahari, sementara di belahan bumi selatan agak menjauhi matahari. 

Kondisi ini menyebabkan wilayah di belahan bumi utara, seperti Norwegia akan menerima sinar matahari yang lebih banyak dibandingkan wilayah di belahan bumi selatan, seperti Australia. Akibat lanjutnya, di Norwegia akan mengalami siang yang lebih panjang dan malam yang lebih pendek. Pada saat bersamaan, di Australia akan menerima sinar matahari yang lebih sedikit dibandingkan wilayah di belahan bumi utara. Akibat lanjutnya, Australia  akan mengalami siang yang lebih pendek dan malam yang lebih panjang.

Bahkan ekstrimnya, pada di negara-negara di belahan utara yang paling dekat dengan daerah kutub, seperti Greenland  akan mendapatkan sinar matahari selama 24 jam atau mengalami matahari terbit atau kondisi siang sepanjang hari selama 1 (satu) hari penuh. Sedangkan sebaliknya pada saat bersamaan di  negara-negara di belahan bumi selatan yang paling dekat dengan daerah kutub, seperti Argentina tidak sama sekali mendapatkan sinar matahari selama 24 jam atau mengalami malam sepanjang hari atau kondisi malam selama 1 hari penuh. Untuk lebih memahaminya, saksikan link video youtube berikut ini

Namun ketika matahari melintasi daerah ekuator atau khaltulistiwa pada bulan Maret atau Sepetember nanti, maka posisi matahari tepat berhadapan langsung dengan daerah khatulistiwa. Akibatnya pada seluruh wilayah di bumi, baik yang berada di daerah khatulistiwa maupun di belahan bumi utara dan selatan akan mendapatkan intensitas pencahayaan sinar matahari yang sama. Akibatnya lanjutnya durasi atau lama siang dan malam terjadi secara seimbang dan sama yakni selama 12 jam di daerah bumi manapun. Untuk lebih jelas amati gambar berikut ini.

Dalam perspektif agama Islam, terdapat salah satu ayat al-Qur’an yang membahas tentang ini, yaitu :
يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِۚ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُۗ وَالَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مَا يَمْلِكُوْنَ مِنْ قِطْمِيْرٍ
Artinya: Terjemahnya :  Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, milik-Nyalah segala kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (Qs Fathir : 13)

Berkaitan dengan peristiwa alam, terjadinya panjang siang dan malam, khususnya di wilayah Indonesia, Lampung, tidak banyak memunculkan ragam tradisi budaya. Karena daerah Indonesia mengalami panjang siang dan malam secara seimbang, atau 12 jam yang sama. Namun saja dampak perubahan cahaya yang terjadi di siang hari dan kegelapan di malam hari membentuk pola makan, khususnya bagi hewan yang aktif di siang hari dan malam hari (nokturnal).

Berikut contoh hewan yang menjadi endemik di Provinsi Lampung, yaitu Gajah dan Harimau Sumatera. Gajah Sumatera terkenal hewan herbivora (pemakan segala macam tumbuh-tumbuhan), karena itu hewan ini aktif di siang hari untuk mencari makan. Namun sebaliknya, Harimau Sumatera terkenal hewan karnivora (pemakan hanya berupa daging-dagingan), karena itu hewan ini aktif di malam hari untuk mencari dan berburu mangsa.

1. Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus)

Gajah Sumatra adalah subspesies dari gajah asia. Taman Nasional Way Kambas adalah taman perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Berikut tampilannya:

Untuk membuktikan gajah adalah hewan herbivora raksasa, kita dapat mengamati dari ciri-ciri fisiknya, mulai dari mata, hidung (belalai), mulut, gigi, kaki, hingga feses yang dikeluarkannya. Berikut ulasannya:

Morfologi Gajah

2. Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae)

Harimau Sumatra adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera dan termasuk fauna ikon provinsi Lampung. Di provinsi Lampung salah satu tempat penangkaran, pembudidayaan, dan rehabilitasi harimau Sumatra terletak di kawasan konservasi  Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Kabupaten Pesisir Barat. Berikut tampilannya:

Morfologi Harimau

Pilihan GandaEssai

Pilihlah jawaban yang tepat

Setelah membaca teks materi di atas, jawablah pertanyaan pra-pembelajaran berikut ini secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain. Manfaatkan beragam sumber belajar, seperti browsing internet. Tuliskan jawaban pada kolom yang telah disediakan dan tandai/catat bagian pertanyaan yang belum dimengerti.

  • This topic is empty.
Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #3038
    1. Tentukan materi atau bagian yang belum bisa dipahami dengan baik.
    2. Tulis pertanyaan di kolom komentar.
    3. Jawab atau respons pertanyaan siswa lain. Perkuat dengan melakukan eksperimen secara virtual atau nyata. Cantumkan tautan dalam kolom komentar jika diperlukan
    4. Patuhi etika (sopan santun) dalam berdiskusi
Viewing 1 post (of 1 total)
  • You must be logged in to reply to this topic.

  • Ikuti tata aturan dan etika dalam memberikan penjelasan.
  • Siapkan beberapa hal penting untuk menjelaskan hasil diskusi di depan ruang kelas 
  • Gunakan media presentasi secara lisan maupun tertulis yang menarik dan relevan.
  • Refleksikan hasil kesimpulan di akhir setiap penjelasan

Unggah video penjelasan lewat google drive. Jangan lupa untuk memastikan bahwa video dapat diakses semua orang (jangan dikunci).

  1. Setelah memahami materi di atas, saatnya berkreatifitas menghasilkan karya.
    Diskusikan ide kreatifitas yang dibuat, yaitu a) membuat ide pemecahan masalah, b) melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah, ataupun c) mendesain produk karya kreatif orisinil atau manipulatif. Berikut contoh yang bisa menjadi referensi

    1. pilihan pertama, pemasalahan sosial yang dapat menjadi inspirasi, yaitu: Terjadinya panjang siang dan malam yang berbeda di negara-negara di kutub utara/selatan menyebabkan lahirnya kebiasaan yang berbeda dengan negara-negara di Indonesia, contoh saja dalam belajar dan bekerja. Kemukakan bentuk nyatanya seperti apa dan pengaruhnya bagi manusia ? “
    2. Pilihan kedua, membuat visualisasi kreatif tentang terjadi panjang siang dan malam yang berbeda di belahan bumi utara dan selatan, namun sama di daerah khatulistiwa, dengan deskripsi sebagai berikut :
      1. Menyajikan peta dunia yang membagi wilayah belahan bumi utara dan belahan bumi selatan, serta khatulistiwa.
      2. Menunjukkan wilayah negara Norwegia, Australia, serta Indonesia sebagai contohnya.
      3. Memunculkan akibat kemiringan bumi saat berputar mengakibatkan penyinaran matahari yang diterima oleh Norwegia dan Australia menjadi tidak seimbang, yang akibatnya terjadi perbedaan panjang siang dan malam yang berbeda, namun sama untuk Indonesia.
      4. Memberikan keterangan kapan terjadi, misal antara bulan Desember – Juni. Desember ketika matahari bersinar lebih banyak di belahan bumi selatan, dicontohkan Australia, maka akan menyebabkan di Australia mengalami siang yang lebih panjang dan malam yang lebih pendek, dan sebaliknya saat yang bersamaan di Norwegia.

MemoriCari KataSilang Kata