7. Perubahan Musim

Dampak terjadinya perubahan musim merupakan implikasi lanjut dari gerak semu tahunan matahari. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, matahari bergeser ke belahan bumi utara antara bulan Desember – Juni, dan balik kembali ke belahan bumi selatan, antara bulan Juni  –  Desember. 

Pergeseran ini membawa pengaruh pada intensitas pencahayaan matahari yang diperoleh oleh suatu wilayah menjadi tidak seimbang, ada yang lebih banyak dan ada yang lebih sedikit. Banyak sedikitnya mendapatkan penyinaran matahari, berdampak pada perubahan suhu di daerah tersebut. 

Misalnya ketika matahari sedang mendekati belahan bumi utara, maka di negara-negara yang berada di belahan bumi utara akan mendapatkan lebih banyak sinar matahari, akibatnya suhu udara terasa lebih panas. Sebaliknya pada saat bersamaan ketika matahari sedang menjauhi belahan bumi selatan, maka di negara-negara yang berada di belahan selatan akan mendapatkan lebih sedikit sinar matahari, akibatnya suhu udara terasa lebih dingin.

Dengan demikian, perubahan suhu udara menjadi dasar penyebab perubahan musim. Singkatnya matahari yang bergerak (menjauh/mendekat) akan membawa pengaruh pada pergantian musim. Di belahan bumi, baik di bagian bumi utara maupun selatan,  perubahan musim terjadi hingga 4 (empat) kali pergantian. Siklusnya berulang dan bergantian setiap tahun. Lengkapnya amati tabel :

Tabel 3 Tanggal Perubahan Musim

Tanggal dan Bulan Belahan Bumi Utara Belahan Bumi Selatan
22 Desember – 22 Maret Musim dingin Musim panas
23 Maret – 20 Juni Musim semi Musim gugur
21 Juni – 22 September Musim panas Musim dingin
23 September – 21 Desember Musim gugur Musim semi

Berdasarkan tabel di atas, sebagaimana diketahui pada bulan Desember matahari mulai bergeser ke belahan bumi utara. Dengan kata lain, artinya pada bulan Desember tersebut posisi matahari masih berada di belahan bumi selatan, contoh Australia (belum berada di belahan bumi utara, atau baru mulai ingin bergerak ke belahan bumi utara, contoh Norwegia). Akibatnya posisi bumi di Australia agak miring mendekati matahari, sedangkan posisi bumi di Norwegia agak miring menjauhi matahari.

Akibat berikutnya, negara Australia menerima sinar matahari yang lebih banyak dan mengakibatkan udara lebih panas, sehingga terjadilah musim panas. Sebaliknya pada saat bersamaan atau masih di bulan Desember tersebut, di Norwegia menerima sinar matahari yang lebih sedikit dan mengakibatkan udara lebih dingin, sehingga terjadilah musim dingin.

Lalu pada bulan Maret, ketika posisi matahari sedang melintasi daerah ekuator atau khaltulistiwa, maka posisi matahari menghadap langsung ke daerah khatulistiwa. Akibatnya, di Australia yang sebelumnya mengalami musim panas berubah menjadi musim gugur, dikarenakan terjadi penurunan suhu udara yang drastis, dari yang semula sangat tinggi/panas menjadi lebih dingin. Namun sebaliknya disaat bersamaan, di Norwegia yang sebelumnya mengalami musim dingin berubah menjadi musim semi, dikarenakan udara mulai menghangat karena matahari mulai menuju ke arah belahan bumi utara. 

Kemudian, pada bulan Juni saat matahari berada di belahan bumi utara, maka posisi bumi di belahan bumi selatan agak menjauhi matahari, sedangkan posisi bumi di belahan utara agak mendekati matahari. Kondisi ini menyebabkan wilayah di Australia menerima sinar matahari yang lebih sedikit dan akibatnya udara lebih dingin karena intensitas panas cahaya matahari yang diterima di negara Australia, benar-benar sangat kurang, sehingga akibatnya terjadilah musim dingin. Sebaliknya, pada saat yang bersamaan di Norwegia menerima sinar matahari yang lebih banyak dan mengakibatkan udara lebih panas, karena paparan panas matahari lebih banyak diterima di negara ini, sehingga akibatnya terjadilah musim panas.

Selanjutnya pada bulan September, ketika matahari kembali ke titik balik ingin menuju selatan, dengan melewati daerah ekuator atau khaltulistiwa, maka kondisi musim di Australia yang sebelumnya mengalami musim dingin berubah menjadi musim semi dikarenakan udara mulai terasa lebih hangat. Akibatnya pepohonan, tanaman dan tumbuh-tumbuhan serta bunga-bungapun mulai tumbuh dan bermekaran. 

Namun sebaliknya disaat bersamaan, kondisi musim di Norwegia yang sebelumnya mengalami musim panas berubah menjadi musim gugur, karena daerah/negara Norwegia yang semula udaranya panas, mulai berkurang intensitas udara yang diterima di negara tersebut dikarenakan matahari mulai menuju ke arah belahan bumi selatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan link video youtube ini, terkait hubungan gerak semu tahunan matahari dengan terbentuknya perubahan musim.

Sementara itu,  perubahan musim yang dialami oleh negara Indonesia yang notabene berada di daerah khatulistiwa, maka relatif perubahan musim hanya ada dua yang terjadi, yaitu musim kemarau (panas) dan musim penghujan (dingin). Hal tersebut dikarenakan intensitas penyinaran matahari yang terjadi di negara Indonesia berlangsung relatif sama sepanjang tahun. 

Secara geografis letak Indonesia di antara dua benua dan dua Samudra. Posisi geografis ini menyebabkan daerah ini lebih hangat dan lembab, suhu udara relatif tinggi, dan stabil. Karakteristik iklim tropis ini sering menjadi pemicu tingginya curah hujan di daerah ini. Perhatikan peta di bawah ini:

Akibat berikutnya memicu terbentuknya pergerakan angin, yaitu angin muson barat pembawa bibit terjadinya hujan, dan sebaliknya angin muson timur pembawa bibit terjadinya kondisi kering. Perhatikan gambar berikut

Pada gambar di atas menunjukkan pergerakan angin muson barat. Angin jenis ini bertiup dari benua Asia ke benua Australia melewati wilayah Indonesia. Perpindahan tersebut terjadi karena suhu udara di benua Asia lebih dingin dibandingkan di benua Australia yang lebih hangat. Namun, karena efek rotasi bumi yang memiliki arah dari barat ke timur, menjadikan angin ini ketika melewati wilayah Indonesia yang notabene merupakan daerah khatulistiwa mengalami pembelokkan ke arah kanan atau berlawanan dengan arah  jarum jam.

Pembelokkan ke arah kanan, melewati Samudra Hindia yang notabene merupakan lautan besar, akibatnya ketika angin ini bertiup ke wilayah Indonesia dengan membawa banyak uap air (udara lembab) dari sana. Selanjutnya, uap air naik ke atmosfer Indonesia dan mengembun (membentuk kondensasi), sehingga terjadilah awan hujan.  Proses perpindahan ini menyebabkan Indonesia mengalami musim penghujan dan menjadikan cuaca lebih sejuk di sebagian besar wilayah Indonesia.

Di Indonesia musim hujan biasanya berlangsung dari sekitar bulan Oktober hingga April. Hal ini bisa dijelaskan, mengapa rentang musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan tersebut, karena sebagaimana di jelaskan di atas karena pada saat bersamaan posisi matahari sedang perjalanan/bergeser menuju belahan bumi utara, antara bulan Desember – Juni, dengan melewati daerah khatulistiwa pada bulan September. 

Hal tersebut menjadikan suhu udara di Benua Australia (belahan bumi selatan) lebih panas dan tekanan udara lebih rendah. Sebaliknya, di benua Asia (belahan bumi utara) lebih dingin dan tekanan udara lebih tinggi. Perbedaan tekanan ini, sebagaimana hukum Buys Ballot bahwa angin bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi (udara dingin) menuju tempat yang bertekanan lebih rendah (udara panas), menjadikan udara bergerak dari benua Asia yang bertekanan tinggi ke Benua Australia yang bertekanan udara rendah. Akibatnya terbentuk angin yang disebut angin muson barat dan wilayah Indonesia akan mendapat dampaknya berupa terjadinya musim penghujan.

Di sisi lain, terdapat juga angin muson timur. Perhatikan gambar berikut ini:

Pada gambar di atas menunjukkan pergerakan angin muson timur. Angin jenis ini bertiup dari benua Australia ke benua Asia melewati wilayah Indonesia. Perpindahan tersebut terjadi karena suhu udara di benua Australia lebih dingin dibandingkan di benua Asia yang lebih panas. Namun, karena efek rotasi bumi yang memiliki arah dari barat ke timur, menjadikan angin ini ketika melewati wilayah Indonesia yang notabene merupakan daerah khatulistiwa mengalami pembelokkan ke arah kiri atau searah dengan jarum jam. 

Akibatnya, kandungan-kandungan uap air yang dibawa angin ini tergolong relatif sedikit, cenderung membawa uap/udara kering dan panas, dengan kelembaban udara yang sangat rendah. Dikarenakan angin tersebut hanya melewati beberapa laut yang sempit, akibatnya ketika angin ini bertiup ke wilayah Indonesia hanya membawa sedikit uap air yang menjadikan Indonesia hanya sedikit mendapatkan curah hujan. Proses perpindahan ini menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau (kering) yang ditandai dengan penurunan curah hujan, kelembaban udara, dan suhu udara. Akibatnya menjadikan cuaca lebih panas disebagian besar wilayah Indonesia

Namun demikian, adanya angin muson timur juga membawa dampak positif, diantaranya bagi petani mengurangi kekhawatiran akan kondisi tanaman seperti bibit yang rontok atau rusak akibat hujan lebat. Begitu juga penjemuran-penjemuran terhadap hasil pertanian seperti padi dapat dilakukan dengan lebih baik dan maksimal karena mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kondisi kering juga dapat dimanfaatkan petani untuk memanen hasil pertanian dengan lebih tenang. Begitu juga bagi para nelayan, mereka dapat melaut dengan tenang. Cuaca yang hangat dan cerah akan membuat nelayan dapat melaut. Mereka tidak khawatir dengan gelombang yang tinggi, hasil produktifitas tangkapan ikan berkurang bila air sedang pasang, dan bahaya lain akibat musim hujan.

Di Indonesia musim kemarau biasanya berlangsung dari sekitar bulan April hingga Oktober. Hal ini bisa dijelaskan, mengapa rentang musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan tersebut, karena sebagaimana di jelaskan di atas karena pada saat bersamaan posisi matahari sedang perjalanan/bergeser menuju belahan bumi selatan, antara bulan Juni – Desember, dengan melewati daerah khatulistiwa pada bulan Maret. 

Hal tersebut menjadikan suhu udara di Benua Australia (belahan bumi selatan) lebih dingin dan tekanan udara lebih tinggi. Sebaliknya, di benua Asia (belahan bumi utara) lebih panas dan tekanan udara lebih rendah. Perbedaan tekanan ini, sebagaimana hukum Buys Ballot bahwa angin bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi (udara dingin) menuju tempat yang bertekanan lebih rendah (udara panas), menjadikan udara bergerak dari benua Australia yang bertekanan tinggi ke Benua Asia yang bertekanan udara rendah. Akibatnya terbentuk angin yang disebut angin muson timur dan wilayah Indonesia akan mendapat dampaknya berupa terjadinya musim kemarau.

Pola ini akan berulang setiap tahun di Indonesia. Perbedaan intensitas cahaya yang diterima di suatu wilayah/daerah kota di Indonesai sangat mempengaruhi tingkat  suhu udara. Pemanasan yang tidak merata ini tentu disebabkan oleh posisi matahari yang senantiasa bergeser setiap tahunnya. Selain itu, faktor topografi daerah, seperti memiliki pegunungan tinggi, berupa dataran tinggi, berlembah-lembah, dan berpulau-pulau kecil yang tersebar di wilayah Indonesia turut berpengaruh secara signifikan dalam menahan awan dan memicu hujan. Hasilnya, berbagai wilayah Indonesia dapat mengalami misim hujan dan kemarau dengan intensitas dan durasi yang berbeda-beda sepanjang tahun.

Dalam perspektif agama Islam, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang peristiwa ini, diantaranya :
وَلَقَدْ اَخَذْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِيْنَ وَنَقْصٍ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ 
Artinya : Sungguh, Kami telah menghukum Fir‘aun dan kaumnya dengan (mendatangkan) kemarau panjang dan kekurangan buah-buahan agar mereka mengambil pelajaran  (Qs Al A’raf : 130)

Berkaitan dengan peristiwa alam, terjadinya perubahan musim khususnya di wilayah, Indonesia, provinsi Lampung telah banyak memunculkan ragam tradisi budaya, seperti tradisi Ngumbai Sabah. Tradisi ini asli dari Lampung khususnya Lampung Saibatin. Tradisi ini adalah tradisi adat masyarakat Lampung Barat, khususnya Pekon Biha. Umumnya masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan menggantungkan penghasilan dengan bercocok tanam. 

Ritual adat Ngumbai Sabah dilakukan agar diberikan hasil panen padi yang melimpah dan dijauhkan dari hama penyakit yang merusak tanaman padi mereka. Acara ini juga dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan panen yang telah diberikan sebelumnya. Biasanya acara ritual adat ini dilaksanakan saat padi telah memasuki usia 45 hari setelah ditanam. 

Rangkaian upacara adat Ngambai Sabah

Pilihan GandaEssai

Pilihlah jawaban yang tepat

Setelah membaca teks materi di atas, jawablah pertanyaan pra-pembelajaran berikut ini secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain. Manfaatkan beragam sumber belajar, seperti browsing internet. Tuliskan jawaban pada kolom yang telah disediakan dan tandai/catat bagian pertanyaan yang belum dimengerti.

  • This topic is empty.
Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #3051
    1. Tentukan materi atau bagian yang belum bisa dipahami dengan baik.
    2. Tulis pertanyaan di kolom komentar.
    3. Jawab atau respons pertanyaan siswa lain. Perkuat dengan melakukan eksperimen secara virtual atau nyata. Cantumkan tautan dalam kolom komentar jika diperlukan
    4. Patuhi etika (sopan santun) dalam berdiskusi
Viewing 1 post (of 1 total)
  • You must be logged in to reply to this topic.

  • Ikuti tata aturan dan etika dalam memberikan penjelasan.
  • Siapkan beberapa hal penting untuk menjelaskan hasil diskusi di depan ruang kelas 
  • Gunakan media presentasi secara lisan maupun tertulis yang menarik dan relevan.
  • Refleksikan hasil kesimpulan di akhir setiap penjelasan

Unggah video penjelasan lewat google drive. Jangan lupa untuk memastikan bahwa video dapat diakses semua orang (jangan dikunci).

Setelah memahami materi di atas, saatnya berkreatifitas menghasilkan karya

  1. Diskusikan ide kreatifitas yang dibuat, yaitu a) membuat ide pemecahan masalah, b) melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah, ataupun c) mendesain produk karya kreatif orisinil atau manipulatif. Berikut adalah contoh yang dapat dijadikan referensi:
    1. Pilihan pertama, pemasalahan sosial yang dapat menjadi inspirasi, yaitu:  Saat ini, ketika terjadi musim dingin (penghujan), maka air yang tersedia sangat melimpah, bahkan hingga terjadi banjir. Namun  ketika terjadi musim panas (kemarau), maka air yang tersedia sangat kurang, bahkan di daerah-daerah tertentu mengalami kekeringan yang sangat ekstrim. Apakah yang terjadi, ada hubungannya dengan pergantian musim yang eksrim ?“
    2. Pilihan kedua, membuat visualisasi kreatif tentang terjadi perubahan musim, dengan deskripsi sebagai berikut :
      • Menyajikan peta dunia yang menunjukkan wilayah negara Australia dan Norwegia, serta Indonesia (lengkap dengan posisi Indonesia diapit oleh dua samudera dan dua benua)
      • Memunculkan bagaimana terjadi 4 perubahan musim pada negara Australia dan Norwegia, dan dua perubahan musim di Indonesia
      • Visualisasi menjelaskan terkait arah pergerakan matahari yang menyebabkan perubahan musim di negara-negara tersebut dengan mengikuti acuan tabel berikut :

Tabel 6. Perubahan Musim

Tanggal dan Bulan Belahan Bumi Utara Belahan Bumi Selatan
22 Desember – 22 Maret Musim dingin Musim panas
23 Maret – 20 Juni Musim semi Musim gugur
21 Juni – 22 September Musim panas Musim dingin
23 Sept – 21 Desember Musim gugur Musim semi

 

MemoriCari KataSilang Kata