3. Perubahan dan Perbedaan Waktu


3. Perubahan dan Perbedaan Waktu by Gunadi Rustian
Pergerakan matahari setiap hari dari Timur ke Barat menimbulkan perpindahan matahari. Bila diilustrasikan berpindah dari posisi awal (A) ke posisi akhir (B). Peristiwa perpindahan ini menyebabkan pergantian dari siang ke malam, yang implikasinya terjadinya perubahan waktu; waktu pagi, siang, sore, dan malam. 

Berpatokan pada kota Greenwich di Inggris, untuk negara-negara yang berada di sebelah bujur timur Greenwich akan mengalami penambahan waktu dan karenanya simbol bertanda positif (+), sedangkan negara-negara yang berada di sebelah bujur barat Greenwich akan mengalami pengurangan waktu dan karenanya simbol bertanda negatif (-).

Hal tersebut dikarenakan arah rotasi bumi dari barat ke timur sehingga negara-negara di sebelah bujur timur akan lebih dulu menghadap matahari. Indonesia termasuk negara yang berada di sebelah Timur, oleh karena itu Indonesia mengalami waktu yang lebih cepat beberapa jam dibandingkan negara-negara di sebelah barat. 

Sebagaimana diketahui, kala rotasi bumi selama 24 jam dengan sudut tempuh sejauh 3600. Oleh karena itu, sejauh 150 dibutuhkan waktu selama 1 jam. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (3600 : 24 = 150). Dengan kata lain, di setiap lokasi yang berbeda 15o garis bujur, maka terdapat perbedaan waktu 1 jam (Australian Mathematical Sciences Institute).

Garis bujur adalah garis yang membujur secara vertikal dari arah utara ke selatan bumi dengan melewati kutub-kutub bumi.  Garis bujur inilah yang membagi bumi menjadi 24 daerah waktu. Lebar setiap garis bujur yaitu 15o. Garis-garis bujur berpangkal pada kota Greenwich di Inggris karena posisinya berada pada 0o. Sejak 1972, rujukan zona waktu international menggunakan format UTC (Universal Time Coordinated). Untuk Indonesia, 7 (tujuh) jam lebih cepat atau UTC +7.

Secara astronomis terletak di antara 950 BT dan 1410 BT. Artinya panjang wilayah Indonesia adalah 460. Karena setiap jarak 150 terdapat selisih waktu sebesar 1 (satu) jam, maka Indonesia memiliki tiga zona waktu yang berbeda, yaitu waktu Indonesia bagian Barat (WIB), waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan waktu Indonesia bagian Timur (WIT). 

Daerah yang mencakup WIB meliputi Kawasan Pulau Sumatera dan Jawa, serta provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Daerah yang mencakup WITA meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, serta Pulau Sulawesi, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara. Kemudian, daerah yang mencakup WIT meliputi kawasan kepulauan Maluku dan wilayah Papua Indonesia. Untuk lebih jelas deskripsinya dalam peta Indonesia, perhatikan gambar berikut ini: 

Berdasarkan arah rotasi bumi kembali, dari barat ke timur sehingga bagian Indonesia sebelah timur, seperti Papua akan lebih dulu menghadap matahari. Oleh karena itu,  di Papua, waktu akan lebih cepat 1 jam dibandingkan di Makassar dan lebih cepat 2 jam dibandingkan di Lampung. Misalnya di Papua pukul 06.00 pagi, maka di Makassar masih pukul 05.00 subuh dan di Lampung masih pukul 04.00 pagi. Untuk lebih memahaminya kembali, buka link video berikut :

Dalam perspektif agama Islam terdapat salah satu ayat yang membahas tentang materi ini, yaitu:
وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ  وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ.لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Terjemahnya:  Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. (Qs. Yasin : 38-40)

Berkaitan dengan peristiwa alam, terjadinya perbedaan waktu di Indonesia menyebabkan munculnya keragaman tradisi di Indonesia. Setiap daerah, misalnya Lampung memiliki cara tersendiri untuk menyesuaikan diri dengan perbedaan waktu. Dalam hal ini misalnya penentuan waktu untuk ibadah shalat bagi umat Islam. Meskipun zaman telah maju dan tersedia jadwal waktu sholat di berbagai aplikasi modern, namun bagi sebagian masyarakat tradisional Lampung masih menggunakan jadwal waktu sholat secara konvensional dan ini menjadi sebuah kearifan lokal. Berikut gambar jadwal tersebut.

Jadwal tersebut ditulis oleh Arius Syaikhi Payakumbuh. Jadwal waktu sholat ini diklaim dapat diberlakukan sepanjang masa. Jadwal ini merupakan jadwal khusus untuk Bandar Lampung, Metro, dan Menggala. Dalam penggunaannya mengharuskan penggunaan metode koreksi daerah untuk mengetahui waktu sholat di beberapa daerah lain di Provinsi Lampung. Berikut tabelnya:

 Tabel 1 Daftar Koreksi Daerah untuk Wilayah Provinsi Lampung

No Kota atau Kabupaten Koreksi Waktu
1 Kota Bandar Lampung + 0 menit
2 Kota Metro + 0 menit
3 Kabupaten Tulang Bawang + 0 menit
4 Kabupaten Lampung Timur – 1 menit
5 Kabupaten Lampung Selatan – 1 menit
6 Kabupaten Lampung Utara + 2 menit
7 Kabupaten Tanggamus + 3 menit
8 Kabupaten Pesisir Barat + 5 menit

Jadwal waktu salat abadi di Lampung menggunakan sistem perhitungan Sa’addoedin Djambek yang dijabarkan dalam buku karanganya Pedoman Waktu Salat Sepanjang Masa terbitan tahun 1974 M. Buku ini merupakan pengembangan dari bukunya yang berjudul Almanak Djamiliyah. Dalam membuat jadwal sholat abadi ini didasarkan pula pada data koordinat Kota Tanjung Karang dan mengacu pada deklinasi matahari dan perata waktu, jarak pusat matahari dari zenit, koordinat tempat, dan ketinggian tempat.

Untuk mempermudah proses penyusunan jadwal yang dapat melingkupi wilayah di sekitar Tanjungkarang (Kota Bandar Lampung), maka terdapat koreksi daerah untuk beberapa kota dan kabupaten yang terdapat pada jadwal waktu solat tersebut. Koreksian ini berfungsi sebagai acuan untuk menentukan waktu salat di kota dan kabupaten lain. Dengan mengacu kepada jadwal waktu sholat khusus untuk Tanjung Karang, waktu solat untuk kota dan kabupaten lain dijumlahkan dengan koreaksi waktu yang tercantum. Untuk koreksi daerah yang bernilai positif, maka waktu solat ditambah sesuai nilai koreksi. Begitupun sebaliknya, apabila koreksi daerah yang bernilai negatif, maka waktu sholat dikurang dengan nilai koreksi. (lihat tabel 1)

Koreksi daerah pada jadwal ini adalah hasil dari konversi selisih bujur Kota Bandar Lampung sebagai pusatnya dengan kota dan kabupaten lain ke dalam satuan menit. Contoh pada daerah Kabupaten Tanggamus mempunyai nilai koreksi daerah + 3 menit dan dalam contoh berikut diambil bulan April. Oleh karena itu, jadwal waktu sholat yang ada ditambahkan dengan 3 menit seluruhnya, dengan jadwal waktu sholat dihitung setiap 4 hari sekali. Artinya dalam rentang 4 hari, waktu salatnya sama. Misalnya untuk wilayah Tanjung Karang, sholat magrib pada tanggal 1, 2, 3, dan 4 April adalah pukul 18.06, maka untuk wilayah Kabuaten Tanggamus, sholat magrib pada tanggal 1, 2, 3, dan 4 April adalah pukul 18.09. Lengkapnya perhatikan tabel waktu sholat untuk daerah Kabupaten Tanggamus berikut ini :

Tabel 2 Jadwal Waktu Sholat pada Bulan April di Kabupaten Tanggamus

No Tanggal Zuhur Ashar Maghrib Isya Subuh
1 1 – 4 12 : 07 15 : 22 18 : 09 19 : 18 04 : 48
2 5 – 8 12 : 06 15 : 22 18 : 08 19 : 17 04 : 48
3 9 – 12 12 : 04 15 : 22 18 : 06 19 : 15 04 : 46
4 13 – 16 12 : 04 15 : 22 18 : 05 19 : 13 04 : 46
5 17 – 20 12 : 03 15 : 22 18 : 03 19 : 13 04 : 45
6 21 – 24 12 : 02 15 : 22 18 : 01 19 : 11 04 : 44
7 25 – 28 12 : 01 15 : 22 18 : 01 19 : 10 04 : 44
8 29 – 31 12 : 01 15 : 22 18 : 01 19 : 10 04 : 43

Pilihan GandaEssai

Pilihlah jawaban yang tepat

Setelah membaca teks materi di atas, jawablah pertanyaan pra-pembelajaran berikut ini secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain. Manfaatkan beragam sumber belajar, seperti browsing internet. Tuliskan jawaban pada kolom yang telah disediakan dan tandai/catat bagian pertanyaan yang belum dimengerti.

  • This topic is empty.
Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #3023
    1. Tentukan materi atau bagian yang belum bisa dipahami dengan baik.
    2. Tulis pertanyaan di kolom komentar.
    3. Jawab atau respons pertanyaan siswa lain. Perkuat dengan melakukan eksperimen secara virtual atau nyata. Cantumkan tautan dalam kolom komentar jika diperlukan
    4. Patuhi etika (sopan santun) dalam berdiskusi
Viewing 1 post (of 1 total)
  • You must be logged in to reply to this topic.

  • Ikuti tata aturan dan etika dalam memberikan penjelasan.
  • Siapkan beberapa hal penting untuk menjelaskan hasil diskusi di depan ruang kelas 
  • Gunakan media presentasi secara lisan maupun tertulis yang menarik dan relevan.
  • Refleksikan hasil kesimpulan di akhir setiap penjelasan

Unggah video penjelasan lewat google drive. Jangan lupa untuk memastikan bahwa video dapat diakses semua orang (jangan dikunci).

Setelah memahami materi di atas, saatnya berkreatifitas menghasilkan karya

  1. Diskusikan ide kreatifitas yang dibuat, yaitu a) membuat ide pemecahan masalah, b) melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah, ataupun c) mendesain produk karya kreatif orisinil atau manipulatif. Sebagai contoh:
    1. pilihan pertama, pemasalahan sosial yang dapat menjadi inspirasi, yaitu: Ketika selesai bepergian dari daerah yang berbeda, misalnya dari Lampung ke Makassar atau terlebih lintas negara, misalnya dari Indonesia ke Amerika Serikat, akibat yang paling dirasakan seperti pusing, mual, dan ingin muntah, sehingga akibatnya berpengaruh pada nafsu makan yang berkurang dan kesulitan tidur, dan akhirnya sakit. Apa saja yang dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan pengaruh tersebut ? “
    2. Pilihan kedua. Membuat visualisasi kreatif tentang perubahan dan perbedaan waktu di belahan bumi dan khususnya di Indonesia, dengan deskripsi sebagai berikut :
      • Menyajikan peta dunia yang membagi wilayah bumi pada bagian bujur timur dan bagian bujur barat, dengan letak pemisahnya pada kota Greenwich di Inggris.
      • Mencontohkan negara-negara yang ada di bujur barat dan timur, serta menyebutkan berapa selisihnya dari kota Greenwich di Inggris.
      • Khusus Indonesia, digambarkan posisi letak dan luas antronomis Indonesia, serta memunculkan deskripsi Indonesia memiliki tiga zona waktu, yaitu WIB, WITA, dan WIT (lengkap dengan kotanya).

MemoriCari KataSilang Kata