2. Pergantian siang dan malam


2. Pergantian Siang dan Malam by Gunadi Rustian
Pergerakan semu matahari setiap hari dari Timur ke Barat menjadikan pergantian dari siang ke malam. Pergantian menandakan antara siang dan malam berlangsung secara tidak bersamaan, atau saat terjadi siang maka pada bagian bumi yang lain mengalami malam. Hal itu dikarenakan, saat terjadi siang pada bagian permukaan bumi tersebut sedang mendapatkan sinar matahari, sedangkan terjadi malam karena pada bagian permukaan bumi tidak sedang mendapatkan sinar matahari dikarenakan posisinya sedang menjauh dari sinar matahari.

Karena bumi berputar (berotasi) secara terus-menerus, maka terdapat setengah bagian bumi yang terkena dan tidak terkena sinar matahari, serta proses tersebut berlangsung secara bergantian.  Saat terjadi kondisi malam akan berganti dengan kondisi siang, dan kembali mengalami malam dan seterusnya. 

Pada esok hari, ketika bagian permukaan bumi mulai menghadap ke arah sinar matahari, maka akan terjadi siang. Siang kondisi bagian bumi sedang menghadap ke arah sinar matahari, sehingga akan mendapatkan pencahayaan matahari langsung sehingga pada siang hari terlihat sangat terang. Sebaliknya bagian bumi yang tidak terkena sinar matahari mengalami kondisi malam karena dalam kondisi gelap. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini:

Karena sinar matahari terdiri dari materi-materi gas panas, maka suhu udara pada siang hari akan terasa sangat panas. Pada pagi hari, suhu udara masih terasa sejuk, dan begitu juga menjelang sore hari suhu udara akan semakin berkurang, sehingga udara terasa lebih adem. Pada malam hari, udara semakin terasa dingin, hal ini karena bumi tidak mendapatkan paparan udara panas dari matahari.

Karena kala rotasi berlangsung selama 24 jam, maka pergantian siang dan malam normalnya berlangsung selama 12 jam. Untuk wilayah di daerah khatulistiwa, seperti di Indonesia durasi siang dan malam hampir seimbang yaitu 12 jam. Namun untuk daerah kutub utara maupun selatan, durasinya dapat berbeda. Ada daerah yang mengalami siang yang sangat panjang, namun malamnya sangat pendek, dan saat bersamaan di daerah lain sebaliknya ada daerah yang mengalami malam yang sangat panjang, namun siangnya sangat pendek. Untuk lebih memahami, buka link video berikut :

Dalam persepktif ajaran agama Islam, terjadi siang dan malam termaktub dalam ayat al-Qur’an, diantaranya :
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Terjemahnya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya (Qs. Al-Anbiya : 33)

Fenomena siang dan malam sangat memberikan dampak yang signifikan bagi manusia, hewan, tumbuhan,  dan segala kehidupan di bumi ini. Sebab semua makhluk hidup memiliki ritme biologis, seperti siklus tidur, pola makan, bereproduksi, dan aktifitas lainnya yang sangat dipengaruhi oleh perubahan cahaya yang terjadi di siang hari dan kegelapan di malam hari. 

Selain itu, konsep siang dan malam sangat membantu makhluk hidup, seperti tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, dan bagi hewan dan manusia mempermudah melakukan navigasi dan orientasi di lingkungan. Oleh karena itu, gangguan pada hal ini akan mengganggu aktifitas makhluk hidup, menjadi lebih sulit dan membingungkan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.

Berkaitan dengan peristiwa alam, terjadinya siang dan malam, terdapat tradisi pakaian adat masyarakat Lampung, yaitu Saibatin dan Pepadun. Pada pakaian adat ethnis Lampung Pepadun didominasi warna putih, sedangkan pada ethnis Lampung Saibatin didominasi warna merah. Pada pemilihan kedua warna baju adat ini sangat memperhatikan konsep gelap dan terang.

Pakaian adat ethnis Saibatin umumnya digunakan oleh masyarakat yang mendiami daerah pesisir Lampung yang membentang dari timur, selatan, hingga barat. Wilayah persebaran ethnis Saibatin mencakup daerah Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Bandar Lampung.

Sedangkan, pakaian adat Pepadun umumnya digunakan oleh masyarakat yang mendiami daerah pedalaman dan dataran tinggi Lampung, seperti Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Oleh karena keragaman tersebut, provinsi Lampung dikenal dengan semboyan Sai Bumi Ruwa Jurai, atau Satu Bumi Dua Jiwa.

Percobaan

Pilihan GandaEssai

Pilihlah jawaban yang tepat

Setelah membaca teks materi di atas, jawablah pertanyaan pra-pembelajaran berikut ini secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain. Manfaatkan beragam sumber belajar, seperti browsing internet. Tuliskan jawaban pada kolom yang telah disediakan dan tandai/catat bagian pertanyaan yang belum dimengerti.

  • This topic is empty.
Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #2942
    1. Tentukan materi atau bagian yang belum bisa dipahami dengan baik.
    2. Tulis pertanyaan di kolom komentar.
    3. Jawab atau respons pertanyaan siswa lain. Perkuat dengan melakukan eksperimen secara virtual atau nyata. Cantumkan tautan dalam kolom komentar jika diperlukan
    4. Patuhi etika (sopan santun) dalam berdiskusi
Viewing 1 post (of 1 total)
  • You must be logged in to reply to this topic.

  • Ikuti tata aturan dan etika dalam memberikan penjelasan.
  • Siapkan beberapa hal penting untuk menjelaskan hasil diskusi di depan ruang kelas 
  • Gunakan media presentasi secara lisan maupun tertulis yang menarik dan relevan.
  • Refleksikan hasil kesimpulan di akhir setiap penjelasan

Unggah video penjelasan lewat google drive. Jangan lupa untuk memastikan bahwa video dapat diakses semua orang (jangan dikunci).

Setelah memahami materi di atas, saatnya berkreatifitas menghasilkan karya
Diskusikan ide kreatifitas yang dibuat, yaitu a) membuat ide pemecahan masalah, b) melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah, ataupun c) mendesain produk karya kreatif orisinil atau manipulatif.
Sebagai contoh, pemasalahan sosial yang dapat menjadi inspirasi, yaitu:
“Pada siang hari, udara sangat panas, namun sebaliknya pada malam hari udara sangat dingin. Apakah penyebabkan, adakah kaitannya dengan gerak pergantian siang dan malam ? “

MemoriCari KataSilang Kata